theNet dari CLOUDFLARE

Mengamankan ekosistem pelayanan kesehatan

5 strategi untuk menjaga ketahanan siber dalam pelayanan kesehatan

Sistem pelayanan kesehatan mengalami serangan yang terus-menerus

Sekuat apa pun pelaku kejahatan siber berkembang, kelima strategi dasar keamanan siber ini akan memastikan staf, administrasi, dan operasional rumah sakit tetap memiliki ketahanan siber.

Industri pelayanan kesehatan membutuhkan inovasi berkelanjutan untuk membantu tenaga kesehatan dalam mencapai hasil medis terbaik bagi pasien mereka.

Tak dapat disangkal bahwa aliran data medis dan operasional sangat penting dalam pemberian pelayanan kesehatan yang efisien, tetapi — aliran data tersebut juga memunculkan kekhawatiran besar akan keamanan dan privasi. Dengan meningkatnya kejahatan siber, penerapan langkah perlindungan keamanan data yang kuat dan /privacypolicy/ menjadi sangat penting.

Insiden siber terbukti sangat merugikan, terutama di industri pelayanan kesehatan karena pelaku kejahatan dapat memetik keuntungan besar dari perolehan data pasien yang dimanfaatkan untuk pencurian identitas, penipuan keuangan, atau serangan perangkat pemeras. Pada tahun 2023 saja, ada lebih dari 100 juta orang yang terdampak oleh serangan siber di industri pelayanan kesehatan.


Mengamankan ekosistem pelayanan kesehatan

Sistem pelayanan kesehatan terdiri dari banyak pemangku kepentingan seperti penyedia pelayanan kesehatan, perusahaan asuransi, perusahaan farmasi, dan pemasok pihak ketiga. Setiap entitas memerlukan akses ke data pasien yang sensitif sehingga meningkatkan kemungkinan ancaman dari pihak internal dan pelanggaran data yang tidak disengaja akibat kesalahan manusia atau otorisasi yang tidak tepat.

Meskipun rekam kesehatan elektronik, telemedisin, dan sistem digital lainnya telah mempermudah akses, berbagi, dan penyimpanan data, berbagai sistem tersebut juga menimbulkan risiko baru berupa serangan siber dan pelanggaran data. Inovasi berkelanjutan di bidang AI dan teknologi data hanya akan meningkatkan frekuensi serta tingkat kerumitan risiko siber dalam industri pelayanan kesehatan di kawasan ini. Dengan bertambahnya titik interaksi digital yang diperkenalkan, bertambah pula jalur yang dapat digunakan oleh pelaku kejahatan dalam melancarkan serangannya.

Saat perangkat medis menjadi rentan terhadap serangan siber, keselamatan pasien menjadi terancam. Organisasi pelayanan kesehatan harus menerapkan pendekatan keamanan siber yang holistik dan proaktif guna melindungi data pribadi serta data medis yang sensitif, memastikan ketersediaan pelayanan kesehatan yang berkelanjutan dan tanpa gangguan, serta melindungi pasien dari kejahatan siber. Bagaimana caranya? Berikut 5 strategi keamanan siber krusial yang harus dipertimbangkan penerapannya oleh organisasi pelayanan kesehatan:

  1. Kerangka kerja Zero Trust: Zero Trust memverifikasi semua pengguna dan perangkat tanpa memandang lokasi dengan menerapkan kontrol akses yang ketat untuk mengurangi akses yang tidak sah dan meningkatkan keamanan.

  2. Keamanan jaringan dan titik akhir: Menerapkan langkah tingkat lanjut seperti firewall, sistem deteksi intrusi, dan arsitektur jaringan yang aman akan memperkuat ekosistem pelayanan kesehatan terhadap ancaman siber. Solusi perlindungan titik akhir, seperti perangkat lunak antivirus dan enkripsi, memberikan perlindungan dari perangkat lunak berbahaya, pelanggaran data, dan akses tidak sah.

  3. Audit keamanan dan pengujian penetrasi secara rutin: Audit dan pengujian yang dilakukan dengan sering akan mengidentifikasi kerentanan, memungkinkan penguatan infrastruktur keamanan secara proaktif, dan meminimalkan risiko pelanggaran data.

  4. Pelatihan dan kesadaran karyawan: Mengedukasi karyawan tentang praktik terbaik keamanan siber, seperti mendeteksi dan mencegah email phishing serta menangani data sensitif dengan aman, adalah langkah yang sangat penting untuk mitigasi risiko dan menciptakan budaya sadar keamanan siber.

  5. Enkripsi data dan langkah privasi: Enkripsi data pada saat disimpan dan saat dikirim akan melindungi informasi pasien. Langkah /privacypolicy/ yang kuat, termasuk kontrol akses dan log audit, memastikan kepatuhan dan menjaga kepercayaan pasien.

Kunci dalam menetapkan standar dan praktik terbaik di seluruh industri adalah kolaborasi yang kuat antara para pemangku kepentingan sektor pelayanan kesehatan untuk mengatasi risiko, menjaga keselamatan dan privasi pasien, serta memastikan ketersediaan layanan medis yang selalu aktif. Perkembangan lanskap keamanan dan meningkatnya kompleksitas sistem pelayanan kesehatan menghadirkan tantangan yang signifikan. Namun, penerapan berbagai strategi ini akan meningkatkan postur keamanan siber organisasi pelayanan kesehatan dan mengurangi risiko bagi organisasi.

Cloudflare untuk Pelayanan Kesehatan memberikan akses yang aman ke sistem internal bagi karyawan dan pihak ketiga, melindungi data pasien, serta mempercepat kinerja.

Artikel ini adalah bagian dari seri tentang tren dan topik terbaru yang berdampak terhadap para pengambil keputusan teknologi masa kini.

Artikel ini awalnya dibuat untuk CyberSec Asia


Penulis

Jonathan Dixon
Wakil Presiden dan Direktur Pelaksana, APJC, Cloudflare



Poin-poin penting

Setelah membaca artikel ini, Anda akan dapat memahami:

  • Proses ketika lebih dari 100 juta orang terdampak oleh serangan siber di industri pelayanan kesehatan tahun lalu

  • 5 strategi yang dapat diterapkan oleh organisasi Anda untuk menjaga agar staf, administrasi, dan operasional rumah sakit tetap memiliki ketahanan siber

  • Pentingnya kolaborasi antara para pemangku kepentingan sektor pelayanan kesehatan


Sumber daya terkait

Dapatkan ringkasan bulanan tentang wawasan Internet yang paling populer!